Sistem Informasi Berdasarkan Ayat Al-Qur’an
I.
Surat Yunus Ayat
101
قُلِ انْظُرُوا
مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَمَا تُغْنِي الْآيَاتُ وَالنُّذُرُ عَنْ قَوْمٍ لَا
يُؤْمِنُونَ
Artinya : Katakanlah:
"Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat
tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang
yang tidak beriman".
Banyak ayat-ayat di dalam Al-Qur’an yang menjelaskan
mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi salah satunya ayat di atas QS. Yunus 101,
dan beberapa ilmuan juga terinspirasi dari ayat-ayat Al-Qur’an dalam
mengembangkan ilmu pengetehuan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang terjadi pada akhir-akhir ini disebabkan oleh rasa ingin tahu
manusia untuk melakukan sebuah penilitian untuk mengembangkan dan memperbarui
teknologi modern yang berbeda dengan zaman-zaman sebelumnya. Pada zaman dahulu
manusia belum mengenal program, basis data, internet, dan smartphone. Namun,
semua hal modern yang kita gunakan saat ini berawal dari teori dasar yang sudah
ada pada peradaban zaman dulu. Manusia saat ini hanya melakukan pengembangan
saja.
II.
Surat
Al-A’raf Ayat 52
وَلَقَدْ
جِئْنَاهُمْ بِكِتَابٍ فَصَّلْنَاهُ عَلَىٰ عِلْمٍ هُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ
يُؤْمِنُونَ
Artinya : “Dan sesungguhnya Kami
telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah
menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman”.
Berdasarkan ayat yang sudah
disebutkan di atas QS. Al-A’raf 52, Al-Qur’an sudah seharusnya diposisikan
sebagai sumber informasi, sumber data-data, dan sebagai ilmu pengetahuan
mengenai kehidupan alam semesta dengan segala kehidupan yang ada di dalamnya.
Karena di dalam Al-Qur’an bukan hanya berisi sebuah perintah dan larangan, tetapi
juga berisi ilmu pengetahuan yang ada di alam semesta. Jika digali lebih dalam
ayat Al-Qur’an tersebut dapat menjadi sumber teori yang dapat dipakai untuk
membangun perspektif Al-Qur’an di dalam memahami realita kehidupan.
Dari QS. Al-A’raf 52 tersebut, juga dijelaskan, bahwa pada kalimat yang
menyatakan kami jelaskan atas dasar-dasar ilmu pengetahuan dari kami sebagai
petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Dari kalimat tersebut dapat
dijelaskan bahwa cara penyusunan Al-Qur’an sudah sesuai dengan dasar-dasar
penyusunan karya ilmiah masa kini. Pola penyusunan tersebut merupakan petunjuk
untuk menggali keilmuan atau rahmat yang berguna di dalam kehidupan hidup
sehari-hari.
III.
Surat Al-Luqman
Ayat 20
أَلَمْ تَرَوْا
أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ
وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً ۗ
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا
كِتَابٍ مُنِيرٍ
Artinya : “Tidakkah kamu perhatikan
sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit
dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan
di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu
pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan”.
Di dunia barat terjadi pemisahan
antara etika dan ilmu, teori ini biasa disebut konsep netralitas ilmu.
Sedangkan dalam islam dianjurkan untuk mempadu-padankan antara ilmu, etika, dan
agama. Seperti yang sudah disebutkan pada ayat di atas yaitu QS. Al-Luqman ayat
20. Karena ilmu pengetahuan tanpa dilandasi agama akan buta dan agama tanpa
dilandasi ilmu pengetahuan akan menjadi lumpuh. Pendapat Einstein tersebut
sangat penting untuk umat beragama, karena ilmu pengetahuan yang dikuasai dengan
baik akan menjadi bermanfaat bagi umat manusia berkat adanya tuntunan agama.
Dalam hal ini agama akan menjadi pelita yang menerangi pemanfaatan ilmu pengetahuan
bagi kesejahteraan umat manusia.
Dari penjelasan-penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa di dalam Al-Qur’an juga dijelaskan mengenai ilmu-ilmu
pengetahuan dan teknologi yang ada di alam semesta. Ilmu-ilmu tersebut perlu
dipahami dan dikembangkan oleh manusia itu sendiri untuk membantu mengatasi
permasalahan di kehidupan sehari-hari. Dan salah satu ilmu pengetahuan yang
perlu dipahami adalah sistem informasi. Sistem informasi itu sendiri adalah
kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan
teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Tujuan dari sitem informasi
adalah menghasilkan informasi.
Pada jurusan sistem informasi ini
mahasiswa dibekali kompetensi dibidang komputer, salah satunya pemrograman.
Pemrograman adalah proses menulis, menguji, dan memelihara kode yang membangun
suatu program komputer dengan berbagai bahasa pemrograman. Dalam pemrograman
harus memakai norma-norma Islam yang tidak boleh bertentangan dengan dalil akli
dan berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah nabi. Dan juga harus bermanfaat bagi
manusia.
Komentar
Posting Komentar